Karawang l linkbisnis.co.id - Warga masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat merayakan Hari Jadi Desa Wadas Ke-40 tahun dengan berbagai kegiatan. Puncak acara peringatan hari jadi dilaksanakan dengan pawai Karnaval keliling Desa Wadas oleh seluruh warga yang berakhir dikantor desa, Sabtu [2/9/2023].
Tampak masyarakat yang datang berduyun-duyun memenuhi area kantor desa, menyaksikan seremoni sakral tahunan hari jadinya yang ke 40. Warga turut serta menyambut gempita ria dan mengisi acara event milad bersama para pemimpin, staf, tokoh masyarakat, dan stockholder lainnya dari komponen warga Desa Wadas.
Bapak Kepala Desa, H. Junaedi, SH. dan Istrinya bak terilustrasi sebagai sepasang raja dan ratu di sebuah kerajaan Nusantara pada masa lalu. Sementara para kaur, kadus, dan staf desa, terilustrasi sebagai para patih, prajurit, dayang-dayang, ponggawa kerajaan itu.
Riuh gempita arak-arakan seremoni karnaval yang dihiasi beragam demontrasi unik, kreatif, dan cerdas ini membuat suasana pesta amat mewarnai hebatnya semarak milad kali ini.
Ada dua belas koloni ke-RW-an menyumbangkan hiburan kreatif dan unik untuk memeriahkan acara milad sakral ini. "Pokoknya, milangkala tahun ini berbeda dari biasanya. Lebih meriah." Ungkap seorang perempuan setengah baya dari salah satu warga yang menghadiri acara pesta tersebut.
Bermacam ragam acara atraktif demonstratif disuguhkan dan ditampilkan, mulai penyambutan Sang Kepala Desa dan Istrinya menuju panggung podium pentas dengan acara adat LENGSER, diiringi musik gending tarian khas Sunda Jaipong klasik dengan sertaan para penari dari gadis-gadis molek cantik lincah nan terpilih.
Tepat pukul 09.00 WIB pagi, acara arak-arakan seremoni karnaval sudah dimulai. Diawali dari suguhan koloni ke-RW-an kesatu, terus kedua, terus ketiga, terus keempat, dan terus hingga koloni kedua belas, sebagai koloni ke-RW-an paling terakhir. Berjalan tertib sesuai urutan hitungan angka desimal.
Semua koloni menyuguhkan keunggulannya masing-masing, sesuai cipta karsa rasa budaya khasnya, dengan harapan bisa menghibur rakyat yang menyaksikan saat itu, sekaligus mendapat penilaian reting kumulatif tinggi di mata para juri penilai, yang panitia jurinya terdiri dari pengurus kadus dan staf Desa Wadas sendiri.
Diantara ragam atraktif berikutnya adalah demonstrasi kemahiran tarian khas sunda klasik jaipong, silat dan karate, yang diperagakan oleh anggota tim terdidik dari mulai anak kecil usia paud TK, SD, SMP, SLTA, dan hingga dewasa.
Ilustrasi Kreta kuda, kreta andong, dongdang, mobil alat berat scraf, mobil perang teng baja scraf, sepeda tua juga ada.
Ilustrasi layanan posyandu dan puskesmas, seperti pelayan kelahian bayi, kesehatan ibu hamil, orang sakit juga ada.
Ilustrasi layanan hasil kreatifitas budaya lokal anak bangsa [warga Desa Wadas], seperti hasil pertanian, berupa padi, jagung, dan lainnya, perkebunan, berupa sayur mayur atau hasil bumi lainnya, juga ditampikan.
Bahkan para pihak stockholder tokoh masyarakat Desa Wadas, baik pihak lembaga, badan dan lembaga swadaya masyarakat juga ditampilkan. Seperti BNK, BPBD, Citarum Harum, dan LSM Lodaya menampilkan atraksi bidang keahliannya.
Semua kreatifitas suguhan atraksi dan demontrasi tersebut merupakan wujud simbolistik yang bermakna pilosofis sebagai implementasi dan refleksi rasa syukur kepada Tuhan, Sang Pencipta, atas segala rahmat karunianya yang terlimpahkan kepada masyarakat Desa Wadas.
Kemudian, sebagai titik puncak kulminatif acara miladnya, H. Junaedi, SH, selaku Kepala Desa Wadas, melepaskan 50 balon udara ke angkasa, sambil mengucapkan:
"Wilujeung Milangkala Desa Wadas Nu ka Opat Puluh".
Semoga dengan rahmat dan karunia-Nya, masyarakat Desa Wadas bisa lebih maju, makmur, dan sejahtera. Amin. [Ubes]