Addis Ababa l Linkbisnis.co.id - Pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8 jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, Ethiopia. Menurut saksi mata, pesawat versi baru Boeing tersebut sudah terbakar ketika jatuh.
"Pesawat itu sudah terbakar ketika jatuh ke tanah. Kecelakaan itu menyebabkan ledakan besar," kata saksi mata, Tegegn Dechasa seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (11/3/2019).
"Pesawat itu terbakar di sisi belakangnya sesaat sebelum jatuh. Pesawat itu membelok tak menentu sebelum jatuh," imbuh saksi mata tersebut di lokasi kejadian yang dipenuhi barang-barang penumpang, jasad penumpang dan serpihan pesawat.
"Pesawat itu tampaknya bertujuan untuk mendarat di lapangan terbuka di dekatnya, tetapi jatuh sebelum sampai di sana," ujar saksi mata lainnya, Sisay Gemechu, seorang petani.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines tujuan Nairobi, Kenya jatuh hanya enam menit setelah lepas landas pada Minggu (10/3) waktu setempat. Delapan kru dan 149 penumpang dari 35 negara meninggal dalam tragedi itu.
Ethiopian Airlines yang merupakan maskapai terbesar Afrika, menyatakan bahwa pencarian korban di lokasi kejadian sempat dihentikan pada Minggu (10/3) malam waktu setempat, namun kembali dilanjutkan pada Senin (11/3) pagi waktu setempat.
"Sebuah komisi yang terdiri dari Ethiopian Airlines, Otoritas Aviasi Sipil Ethiopia dan Otoritas Transportasi Ethiopia telah dibentuk untuk melakukan penyelidikan," demikian disampaikan maskapai Ethiopia Airlines.
"Setelah para korban meninggal teridentifikasi, jasad mereka akan dikirimkan ke keluarga dan orang-orang tercinta mereka," imbuh maskapai tersebut.
Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat menyatakan akan mengirimkan tim penyelidiknya ke Addis Ababa untuk membantu penyelidikan.
"Pesawat itu sudah terbakar ketika jatuh ke tanah. Kecelakaan itu menyebabkan ledakan besar," kata saksi mata, Tegegn Dechasa seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (11/3/2019).
"Pesawat itu terbakar di sisi belakangnya sesaat sebelum jatuh. Pesawat itu membelok tak menentu sebelum jatuh," imbuh saksi mata tersebut di lokasi kejadian yang dipenuhi barang-barang penumpang, jasad penumpang dan serpihan pesawat.
"Pesawat itu tampaknya bertujuan untuk mendarat di lapangan terbuka di dekatnya, tetapi jatuh sebelum sampai di sana," ujar saksi mata lainnya, Sisay Gemechu, seorang petani.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines tujuan Nairobi, Kenya jatuh hanya enam menit setelah lepas landas pada Minggu (10/3) waktu setempat. Delapan kru dan 149 penumpang dari 35 negara meninggal dalam tragedi itu.
Ethiopian Airlines yang merupakan maskapai terbesar Afrika, menyatakan bahwa pencarian korban di lokasi kejadian sempat dihentikan pada Minggu (10/3) malam waktu setempat, namun kembali dilanjutkan pada Senin (11/3) pagi waktu setempat.
"Sebuah komisi yang terdiri dari Ethiopian Airlines, Otoritas Aviasi Sipil Ethiopia dan Otoritas Transportasi Ethiopia telah dibentuk untuk melakukan penyelidikan," demikian disampaikan maskapai Ethiopia Airlines.
"Setelah para korban meninggal teridentifikasi, jasad mereka akan dikirimkan ke keluarga dan orang-orang tercinta mereka," imbuh maskapai tersebut.
Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat menyatakan akan mengirimkan tim penyelidiknya ke Addis Ababa untuk membantu penyelidikan.
Sumber : detikNews